oleh:
RAMBANG
ANANDRA
M.
KHALIS
RAHMAD
GUNADI
SATRIAWAN
UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN
FAKULTAS
EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap lembaga bisis mempunyai tujuan yang sama, yaitu
mencari keuntungan untuk keberlangsungan perusahaan dan pengembangan
perusahaannya. Semakin tinggi tingkat permintaan, maka perusahaan akan
memperoleh keuntungan yang semakin besar, begitu juga sebaliknya, semakin
sedikit jumlah permintaan, maka keuntungan yang diperoleh perusahaan akan
semakin kecil.
Jumlah permintaan dan penawaran sangat mempengaruhi harga,
karena semakin jika permntaan naik sedangkan penawaran tetap atau sedikit, maka
akan terjadi kelangkaan barang (jika factor-faktor lain dianggap tetap atau cateris paribus), kelangkaan barang akan
mengakibatkan naiknya harga. Namun sebaliknya jika penawaran banyak sedangkan
permintan sedikit, maka harga akan menjadi murah.
Fluktuasi harga di atas dipengaruhi oleh penawaran dan
permintaan, sedangkan penawaran dan permintaan dipengaruhi oleh daya beli,
barang pengganti, selera konsumen, dan lain sebagainya. Fluktuasi harga akan
mengalami titik keseimbangan yang diakibatkan oleh interaksi antara penawaran
dan permintaan.
B. Masalah
Yang menjadi masalah pada pembahasan
kali ini adalah pengaruh harga terhadap permintaan dan penawaran honda supra x
cw. Data yang di ambil yaitu pada tahun 2008 dan tahun 2009.
TABEL HARGA, PERMINTAAN, DAN
PENAWARAN SEPEDA MOTOR SUPRA X CW NASIONAL TAHUN 2008 DAN TAHUN 2009
Tahun
|
Harga
|
Permintaan
|
Penawaran
|
2008
|
8.600.000
|
2.874.576
|
6.000.000
|
2009
|
9.200.000
|
2.701.279
|
6.200.000
|
C. Tujuan
Tujuan
menganalisis masalah ini ada 3;
a. Mencari koefisien permintaan
b. Mencari koefisien penawaran
c. Mencari harga keseimbangan
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Elastisitas permintaan
Elastisitas harga permintaan
mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika
harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase
perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan
harga.
Koefisien Elastisitas
Permintaan
Perhitungan koefisien
elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah sebagai
berikut :
Keterangan :
ED = Elastisitas permintaan
Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
Q1 = Kuantitas permintaan awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
Q2 = Kuantitas permintaan setelah perubahan
Q1 = Kuantitas permintaan awal
P2 = Harga setelah perubahan
P1 = Harga awal
Dalam perhitungan koefisien elastisitas ini, angka minus
tidak perlu ditulis karena kita telah mengetahui bahwa antara harga dan
permintaan berslope negatif. Artinya, kenaikan harga akan menurunkan
permintaan, dan sebaliknya (hukum permintaan).
Jenis-jenis Elastisitas Permintaan
Ada lima jenis
elastisitas permintaan :
- Permintaan tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak berubah. Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, pelukis tersebut tidak akan mampu menambah kuantitas lukisannya), dan contoh lainnya yang sejenis.
- Permintaan tidak elastis : elastisitas < 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga. Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang). Contoh lainnya yang sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik, tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini karena kita tetap membutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya turun, kita juga tidak mungkin bepergian terus menerus demi menikmati penurunan harga tersebut. Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan permintaan menjadi tidak elastis.
- Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
- Permintaan elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
- Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa (seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 1000-1500). Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip yang harganya paling murah (atau pada harga rata-rata yang diterima pasar). Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama.
2.
Elastisitas penawaran
Elastisitas
harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah
ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk prosentase
perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen
perubahan harga.
Koefisien Elastisitas Penawaran
Perhitungan
koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah
sebagai berikut :
Jenis-jenis
Elastisitas Penawaran
Ada lima
jenis elastisitas penawaran :
- Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan terlihat vertikal.
- Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran.
- Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan perubahan harga.
- Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
- Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat menyuplai berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas produksi.
3.
Harga keseimbangan
Harga dimana
penjual dan pembeli tidak menambah jumlah barang yg dijual dan dikonsumsi.
Harga di
bawah harga keseimbangan à
terjadi kelebihan permintaan
Harga di atas harga
keseimbangan à
kelebihan penawaran
d s
Rumus : Qd = Qs
BAB III
ANALISIS
TABEL HARGA, PERMINTAAN, DAN
PENAWARAN SEPEDA MOTOR SUPRA X CW NASIONAL TAHUN 2008 DAN TAHUN 2009
Tahun
|
Harga
|
Permintaan
|
Penawaran
|
2008
|
8.600.000
|
2.874.576
|
6.000.000
|
2009
|
9.200.000
|
2.701.279
|
6.200.000
|
P1 =
8.600.000 P2 = 9.200.000
Qd1 =
2.874.576 Qd2 = 2.701.279
Qs1 =
6.000.000 Qs2 = 6.200.000
v MENGHITUNG KOEFISIEN ELASTISITAS PERMINTAAN
Mencari koefisien elastisitas permintaannya, kita menggunakan
rumus titik tengah.
v MENGHITUNG KOEFISIEN ELASTISITAS PENAWARAN
Menghitung koefisien elastisitas penawaran, menggunakan rumus
titik tengah.
v HARGA
KESEIMBANGAN
Harga keseimbangan: Qd = Qs
·
Fungsi
permintaan;
Pd = a + bQ
Pd = –
=
=
-8.600.000 P + 1.490.199.400.000 =
600.000 Q – 1.724.745.600.000
-8.600.000 P + 3.214.945.000.000 =
600.000 Q
Qd = -14,3 P + 5.358.241,7..........................................................(1)
·
Fungsi penawaran
Ps = a + bQ
=
=
200.000 P –1.720.000.000.000 = 600.000
Q – 3.600.000.000.000
200.000 P – 1.880.000.000.000 =
800.000 Q
Qs = 0,25 P – 2.350.000.................................................................(2)
·
Harga
keseimbangannya adalah:
Qd = Qs
-14,3 P + 5.358.241,7 = 0,25 P –
2.350.000
7.708.241,7 = 14,55 P
P
= 529.776,1
Setelah harga keseimbangannya didapat,
maka selanjutnya mencari quantity keseimbangannya:
Qs = 0,25 P – 2.350.000
Q = 0,25 (529.776,1) – 2.350.000
Q = 132.444,025 – 2.350.000
Q = -2.217.556,025
Jadi, harga keseimbangannya adalah
pada saat,:
P =
529.776,1
Q =
-2.217.556,025
v MENENTUKAN ELASTISITAS
·
Sesuai dengan Ed,
koefisien elastisitas permintaannya yang bernilai = -0,92
Maka keelastisitasannya adalah IN
ELASTIS. Karena nilainya lebih kecil dari 1. Yang artinya perubahan harga yang
terjadi dari tahun 2008 sebesar Rp 8.600.000 ke 2009 sebesar Rp 9.200.000 mengakibatkan
perubahan permintaan produk sepeda motor supra x cw yang relatif kecil.
·
Kemudian Es,
koefisien elastisitas penawarannya mempunyai nilai = 29,85
Maka keelastisitasannya adalah ELASTIS.
Karena nilainya lebih besar dari 1. Maksudnya perubahan harga yang terjadi dari
tahun 2008 sebesar Rp 8.600.000 ke 2009 sebesar Rp 9.200.000 mengakibatkan
perubahan penawaran produk yang relatif besar.
v RAMALAN
PENJUALAN
Setelah diketahui keelastisitasan dari
permintaan dan penawaran produk sepeda motor supra x cw tersebut dapat
diramalkan bahwa penjualan yang terjadi atau permintaan barang yang diserap
masyarakat tidak mengalami perubahan yang besar dari tahun 2008 ke 2009. Karena
sifat elastisnya adalah IN ELASTIS. Walaupun mengalami perubahan harga yang
cukup signifikan dari Rp 8.600.000 menjadi Rp 9.200.000 adalah harga cash,
tetapi perubahan quantity nya hanya 2.874.576 unit menjadi 2.701.279 unit,
ataupun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Sedangkan penawaran yang
dilakukan oleh produsen supra x cw mengalami peningkatan dari 6.000.000 unit
menjadi 6.200.000 unit. Tapi perusahaan honda tidak akan mengalami kerugian
karena cara pembayaran yang banyak dilakukan oleh konsumen adalah dengan kreditan
dengan DP di muka. Dengan begitu produsen mendapatkan untung yang lebih dari
yang semestinya sehingga dengan kreditan tersebut konsumen yang berekonomi
menengah ke bawah dapat terjangkau.
BAB IV
PENUTUP
v KESIMPULAN
Pada tahun 2008 harga dari supra x cw
secara cash @Rp 8.600.000/unit mengakibatkan permintaan terhadap produk
tersebut berjumlah 2.874.576 unit. Tetapi pada tahun selanjutnya 2009 harga
dari supra x cw secara cash @Rp 9.200.000/unit mengakibatkan penurunan
permintaan menjadi 2.701.279 turun sebanyak 173.297.
Tetapi penawaran yang dilakukan oleh
produsen dari tahun 2008 sebanyak 6.000.000 unit mengalami pertambahan produksi
sebanyak 200.000 unit menjadi 6.200.000 unit pada tahun 2009. Tetapi
pundi-pundi keuntungan produsen Honda tidak hanya berasal dari produk supra x
cw saja namun masih banyak lagi merek sepeda motor lainnya yang diproduksi oleh
perusahaan Honda.
Sukirno,sadono. mikro
ekonomi teori pengantar. jakarta. rajawali pers. 2009